Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak
boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi.
Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan
tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik,
penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
1.Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa
dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi
gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula
bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung
banyak segi yang lemah.
Ada hal terpenting yang harus kita ketahui tentang bahasa,
yaitu mengenai dengan variasi bahasa. Ada empat variasi bahasa yang perlu
diketahui, yaitu:
Variasi bahasa yang pertama kita lihat berdasarkan
penuturnya adalah variasi bahasa yang disebut idiolek yaitu variasi bahasa yang
bersifat perseorangan membuat konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi
bahasanya atau idioleknya masing-masing. Variasi ini berkenaan dengan warna
suara, pilihan kata gaya bahasa, dan suasana kalimat. Tetapi yang paling
dominan adalah mengenai dengan warnai suara, sehingga jika cukup akrab dengan
seseorang hanya dengan mendengarkan cuaranya tanpa harus melihat orangnya.
Variasi kedua berdasarkan penuturnya adalah disebut dialek
yaitu variasi bahasa dari kelompok penutur yang jumlahnya relatif berada pada
suatu tempat atau wilayah tertentu, karena dialek ini berdasarkan atau tempat
tinggal penuturnya maka dialek ini lazim disebut dialek daerah regional atau
dialek geografis. Para penutur dalam suatu dialek. Meskipun mereka mempunyai
idioleknya masing-masing namun memiliki kesamaan diri yang menandai bahwa
mereka berada pada suatu dialek yang berada dengan kelompok yang berada.
Variasi bahasa yang ketiga berdasarkan penuturnya disebut
kronoleg atau dialek yakni variasi yang digunakan oleh kelompok sosial pada
masa tertentu bentuk variasi bahasa yang digunakan sangat berbeda, baik dari
segi lafal, ejaan morfologi, maupun sintaksis dan yang paling nampak adalah
biasanya dari segi leksikon.
Variasi bahasa yang keempat, berdasarkan penuturnya disebut
sosiolek atau dialek sosial, yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status,
golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Dalam sosio linguistik biasanya
variasi inilah yang banyak dibicarakan karena variasi ini menyangkut semua
masalah pribadi pada penuturnya seperti usia, pendidikan, pekerjaan tingkat
kebangsawan, tingkat sosial ekonomi.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi
bahasa secara umum dan secara khusus
A. Fungsi bahasa secara umum
- Sebagai
alat untuk berekspresi
Contohnya; mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan,
dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat
memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan
menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa
memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.
Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk
mengekspresikan diri, yaitu:
(1) Agar menarik
perhatian orang lain terhadap kita
(2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan
emosi.
Contoh fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah
besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa . media massa
cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai
bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa
Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah
, bahasa Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra
Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa
Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa
yang penting dalam dunia internasional.